Siapa yang tidak kenal dengan sinetron yang satu ini. Sinetron yang mulai booming pada tahun 90’an ini dikemas dengan kesederhanaan dan sinetron ini memang menjadi salah satu sinetron yang selalu dikenang sepanjang masa.
Ceritanya berkisah tentang perjuangan seorang anak betawi yaitu “Doel” yang merupakan anak pertama dari keluarga Sabeni menuntut ilmu disebuah Universitas. Pada jamannya saat itu sangatlah sulit untuk masyarakat Indonesia menyekolahkan anaknya di Universitas.
Meskipun keluarga Doel hidup dengan kesederhanaan namun tidak mengurungkan niat Babeh agar salah satu anaknya menjadi “orang”, karena pada waktu itu banyak anggapan bahwa anak betawi tidak pernah mempunyai pendidikan yang tinggi, pada saat itu sudah cukup bagi anak betawi bisa baca dan hitung, dan tulis. Namun hanya dengan keahlian itu tidak mempunyai masa depan yang cukup cerah dan Sabeni ingin membuktikan itu lewat Doel.
Dengan keteguhan Doel yang menuntut ilmu sambil menarik oplet, dan juga perjuangan Babeh dalam mencari uang untuk membiayai kuliah Doel akhirnya cita-cita Babeh pun menjadi kenyataan. Akhirnya Doel berhasil menjadi sarjana dan itu membuat Babeh sangat bergembira sekali dengan kesuksesan Doel.
Hal lain yang bisa kita petik selain itu adalah perjuangan Doel mencari pekerjaan, bahwa pada saat itu mencari pekerjaan sangatlah sulit, padahal Sarjana dimasa itu sangatlah sedikit sehingga persaingan juga sedikit. Jika dibandingkan dengan sekarang, sarjana banyak sehingga persaingan pun juga banyak.
Satu persatu pemeran dalam si Doel meninggalkan cerita ini, namun tidak menghentikan proses produksi sinetron ini. Kisah demi kisah yang terjadi dalam keluarga Doel mengalir layaknya seperti air.
Bahkan baru-baru ini Karnos Film melanjutkan sinetron ini dalam bentuk FTV, dengan diperankan oleh pemain yang sama. Meskipun banyak pemain yang sudah tidak tampil, namun pemeran yang telah tiada yang ada di dalam kisah Doel selalu bisa kita ingat. Dan sekarang Si Doel Anak Sekolahan kembali tayang di RCTI.
Banyak hal yang bisa kita petik dari sinteron ini, karena banyak sekali nasihat-nasihat dan adegan-adegan yang bisa kita resapi, dan bisa kita ikuti seperti yang ada pada video ini:
Pada saat Babeh menasehati Doel ada satu kalimat yang selalu saya ingat dan kini menjadi suatu kenyataan. "Sekali-kali gue pengen lo jadi Gubernur". Dan sekarang H. Rano Karno berhasil menjadi orang besar.
Sumber Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWVaHDpLg6ge2WKTr-2o8u2fP6G-G_ZNRkUqjBrVJf8Mrll8Xs6LtmgnY2F6NU1YEV1sIJ4VfgYLH1ePAMY1vOMC4kHoC1sN9k3H3xB_TT7r_hPiSQmmKzokcemTjvhpBLlcxNgcGdLZ7S/s1600/sssssss.jpg
4 komentar:
mas rano memang orang besar, mudah mudahan artis yang terjun ke dunia politik seperti Rano Karno...sukses jangan samapai seperti kang Diky
Sebetulnya saya juga sangat suka sekali dengan film si Doel, sampai ulangannyapun saya tonton kembali sampai tamat. Sampai ada satu kalimat yang sering diucapkan Si Doel coba saya resapi sekali, seperti "Entahlah" ketika si Doel ditanya tentang rencana masa depannya.
Sukses jadi politisi tidak menjamin sukses jadi pelayan masyarakat, justru masih mending Kang Dicy sekalian... :-)
Dan yang membuat kecewa dengan Si Doel adalah ketika dia terobsesi pada karir politik, bukan sebagai pelayan masyarakat. Di Kab. Tangerang saja dia baru belajar menjadi seorang pengelola wilayah, tapi malah nekat bergandengan tangan dengan keluarga dinasti yang kredibilitasnya sangat buruk menjadi calon Wakil Gubernur, terkesan sekali deal-deal-nya.
Asaz: Semoga mereka memang orang yg peduli dengan rakyat dan bukan uang rakyat..Hehehe
Rosid: Soalnya dia masih belum total ke politknya..masih beberapa bagian dari dirinya yg menempatkan di seni..
mungkin klo sudah total bisa jadi... :)
Posting Komentar